TAFSIR SURAT AL AN’AM AYAT 84-94

By | 20/02/2016

Tafsir Al Qur’an Surat Al An’aam Ayat yang ke: 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, dan 94.
Ayat dibawah ini menjelaskan tentang petunjuk Allah untuk para Nabi beserta derajat/kelebihan masing-masing. menyatakan bahwa al Qur’an merupakan Kitab Peringatan untuk seluruh umat manusia dan jin, membenarkan kitab-kitab yang turun sebelumnya, lalu menerangkan tentang penetapan risalah Islam, bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari para utusan Allah, Ngerinya azab dan sakaratul maut bagi orang-orang zalim serta menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. terputusnya semua pertalian/hubungan pada hari kiamat, dll.
Untuk melihat tafsir ayat sebelumnya, silahkan menuju ke halaman ini.

Ayat 84-90: Rombongan para nabi dan perintah mengikuti mereka

وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ كُلا هَدَيْنَا وَنُوحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَى وَهَارُونَ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (٨٤) وَزَكَرِيَّا وَيَحْيَى وَعِيسَى وَإِلْيَاسَ كُلٌّ مِنَ الصَّالِحِينَ (٨٥) وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَكُلا فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ (٨٦) وَمِنْ آبَائِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَإِخْوَانِهِمْ وَاجْتَبَيْنَاهُمْ وَهَدَيْنَاهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٨٧) ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٨٨) أُولَئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ (٨٩) أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ (٩٠)

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 84-90

84.[1] Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’qub[2] kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk[3]; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya[4] yaitu Dawud, Sulaiman[5], Ayyub, Yusuf[6], Musa, dan Harun[7]. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik[8].

85. Dan Zakaria, Yahya[9], Isa[10] dan Ilyas[11]. Semuanya Termasuk orang-orang yang saleh.

86. Dan Ismail[12], Alyasa’, Yunus[13] dan Luth[14]. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya)[15],

87. (Dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus.

88. Itulah petunjuk Allah[16], dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan[17].

89. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya[18].

90. Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad)[19], “Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran).” Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan[20] untuk seluruh umat[21].

Ayat 91-92: Bantahan kepada orang-orang yang mengingkari kenabian serta menetapkan risalah Islam

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ (٩١) وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَهُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (٩٢

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 91-92

91. Mereka[22] tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya[23] ketika mereka berkata[24], “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia”. Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya[25] dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai[26], kamu memperlihatkan (sebagian isinya) dan banyak yang kamu sembunyikan[27], padahal telah diajarkan kepadamu[28] apa yang tidak tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya),” kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya[29].

92. Dan ini (Al Quran), kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah[30]; membenarkan[31] kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya[32] dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya[33]. Orang-orang yang beriman kepada kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran), dan mereka selalu memelihara shalatnya[34].

Ayat 93-94: Hal yang akan disaksikan oleh orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’aala menjelang mati, serta terputusnya hubungan dan nasab pada hari Kiamat

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ (٩٣) وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (٩٤)

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 93-94

93. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah[35] atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,”[36] padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.”[37] (Alangkah ngerinya) sekiranya kamu melihat pada waktu orang-orang zalim berada dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul (dan menyiksa) dengan tangannya, (sambil berkata)[38], “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar[39] dan (karena) kamu menyombongkan diri[40] terhadap ayat-ayat-Nya[41].

94. Dan[42] kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami[43] sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya[44], dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu[45], kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at (pertolongan) besertamu[46] yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah)[47]. Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka[48].


[1] Setelah Allah menyebutkan tentang hamba-Nya dan kekasih-Nya, yaitu Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, serta karunia-Nya kepadanya berupa ilmu, dakwah dan sabar, Allah menyebutkan pemberian-Nya kepada Ibrahim sebagai pemuliaan terhadapnya dari-Nya berupa keturunan yang saleh.

[2] Ya’qub putera Ishak, ia disebut juga Israil.

[3] Ke jalan yang lurus.

[4] Nuh atau Ibrahim.

[5] Putera Dawud.

[6] Putera Ya’qub.

[7] Musa dan Harun adalah kedua putera Imran.

[8] Karena mereka telah berbuat ihsan dalam beribadah kepada Tuhannya dan dalam memberi manfaat kepada orang lain. Allah sebut nama baik mereka, memberi mereka keturunan yang saleh, meninggikan derajat mereka dan akan memasukkan mereka ke surga.

[9] Putera Zakariya.

[10] Putera Maryam.

[11] Putera Harun saudara Musa.

[12] Putera Ibrahim.

[13] Putera Mataa.

[14] Putera Haaran saudara Ibrahim.

[15] Derajat mereka sangat tinggi, di atas para wali, para shiddiqin, para syuhada dan di atas orang-orang yang saleh. Para rasul yang Allah ceritakan dalam kitab-Nya adalah para rasul yang paling utama di antara sekian para rasul.

[16] Oleh karena itu, mintalah petunjuk kepada-Nya.

[17] Syirk menghapuskan amalan dan mengekalkan pelakunya di neraka, jika orang-orang pilihan itu berbuat syirk tentu hapuslah amalan mereka. Orang-orang pilihan saja dapat hapus amalnya jika berbuat syirk apalagi selain mereka.

[18] Seperti kaum Muhajirin dan Anshar.

[19] Kepada mereka yang berpaling dari dakwahmu.

[20] Dengan Al Qur’an, mereka dapat mengingat hal yang bermanfaat bagi mereka sehingga mereka dapat mengerjakannya, dan dengan Al Qur’an mereka dapat mengingat hal yang berbahaya bagi mereka sehingga mereka dapat meninggalkannya. Dengan Al Qur’an, mereka dapat mengenal Tuhan mereka melalui nama dan sifat-Nya, dengan Al Qur’an mereka dapat mengetahui akhlak yang mulia, dan jalan-jalan yang mengarah kepadanya, dengan Al Qur’an mereka dapat mengenal akhlak yang tercela, dan jalan-jalan yang mengarah kepadanya. Oleh karena Al Qur’an merupakan peringatan bagi seluruh alam, maka ia adalah nikmat tebesar yang seharusnya mereka terima dan syukuri.

[21] Manusia dan jin.

[22] Yakni orang-orang Yahudi.

[23] Karena perkataan yang akan disebutkan itu sama saja mencacatkan kebijaksanaan-Nya dan menyangka bahwa Allah membiarkan begitu saja hamba-hamba-Nya; tidak memerintah dan tidak melarang. Bahkan menolak nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu pengutusan rasul, di mana tidak ada jalan bagi manusia untuk memperoleh kebahagiaan dan keberuntungan kecuali dengannya.

[24] Kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mereka menentang Al Qur’an.

[25] Bagi gelapnya kebodohan.

[26] Mereka menyalinnya dalam lembaran kertas, apa yang sesuai dengan keinginan mereka, mereka tampakkan dan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka sembunyikan. Mereka lebih banyak menyembunyikan isi kitab itu.

[27] Seperti tentang sifat Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam.

[28] Dalam kitab itu.

[29] Perkataan “Biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya” adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.

[30] Karena banyak kebaikannya.

[31] Sesuai dan menjadi saksi terhadap kebenaran.

[32] Yaitu kitab-kitab dan sahifah-sahifah (lembaran) yang diturunkan sebelum Al Quran.

[33] Yakni semua manusia.

[34] Menjaga syarat dan rukunnya, adab dan penyempurnanya, semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan mereka, Alahumma aamin.

[35] Dengan mengaku sebagai nabi padahal bukan nabi.

[36] Seperti Musailamah Al Kadzdzab.

[37] Mereka memperolok ayat-ayat Allah, merekalah orang-orang berkata, “Jika kami mau, kami juga dapat berkata seperti ini.” Termasuk pula orang-orang yang berani menantang Al Qur’an. Kezaliman apa yang lebih besar daripada kezaliman orang yang lemah lagi miskin serta memiliki kekurang mengaku mampu melakukan seperti yang dilakukan Yang Maha Kuat, Maha Kaya dan memiliki kesempurnaan dari berbagai sisi?

[38] Dengan keras.

[39] Seperti mengaku nabi dan menerima wahyu dan mengaku mampu membuat kitab yang sama dengan Al Qur’an. Balasan seperti ini sesuai amal yang mereka kerjakan.

[40] Mengangkat diri dan tidak tunduk kepada ayat-ayat-Nya.

[41] Dalam ayat ini terdapat dalil adanya azab kubur dan nikmatnya, karena kata-kata di atas dan azab tersebut terjadi ketika mereka sakaratul maut, menjelang mati dan setelahnya.

[42] Akan dikatakan kepada mereka saat mereka dibangkitkan.

[43] Tanpa membawa anak, istri dan harta selain amalan.

[44] Dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum dikhitan.

[45] Berupa harta.

[46] Kata-kata ini diucapkan sebagai sindiran terhadap mereka.

[47] Seperti patung, berhala, malaikat, para nabi dan para wali yang mereka anggap sebagai sekutu bagi Allah.

[48] Berupa keberuntungan, keamanan serta kebahagiaan yang disangka akan mereka peroleh.

Tags: Tafsir Lengkap Al Quran Online Indonesia, Surat Al An’am, Terjemahan Dan Arti Ayat Al Quran Digital, Penjelasan dan Keterangan, Kandungan, Asbabun Nuzul, Download Tafsir Al Quran, Footnote atau catatan kaki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.